Pengabdian Kepada Masyarakat “Pengembangan Jenis Olahan Ikan di Desa Tambak Pelalawan”

Desa Tambak di Kecamatan Langgam, Pelalawan yang selama ini dikenal sebagai sentra produksi ikan salai (asap) di Provinsi Riau, kini maju selangkah lagi. Emak-emak desa itu, saat ini sudah mahir membuat produk olahan ikan lainnya, yakni siomay ikan, kaki naga dan bakso ikan. Ketiga produk ini merupakan pasta ikan (adonan) dengan resep dan cita rasa yang berbeda satu sama lain.

Mereka dilatih dalam suatu program pengabdian kepada masyarakat Universiats Riau (Unri), pada 12-16 Juli

pekan lalu di Balai Desa Tambak. Tim dosen pengabdian dipimpin Ir Eni Yulinda MP, didukung tiga dosen lainnya, masing-masing Dr Ir Hendrik MS, Dr Ir Darwis AN, dan Ir Ridar Hendri MSi.

Hasil pantauan media ini, Senin (15/7), sebanyak 35 orang kaum perempuan desa, terdiri dari para istri nelayan, ibu-ibu PKK dan remaja putri sangat antusias mengikuti pelatihan. Tim melatih mereka membuat tiga produk baru, yakni bakso ikan, siomay dan kaki naga. Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif mereka sejak meracik bahan, membuat adonan pasta, mencetak produk, merebus hingga menggorengnya.

Mereka dilatih langsung oleh Ir Eni Yulinda dibantu lima asisten, yakni Salmiati, Siska Handayani, Yolanda, Masrizal, Mikael dan Imam Maulana. Hadir memantau pelatihan, Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan FPK Unri, Hazmi Arief SPi MSi, Ketua TP PKK Desa Tambak, dan Sekretaris TP PKK Endang Fatmawati.

Pada pelatihan itu, tim memperagakan secara utuh bagaimana menyiapkan bahan dasar ikan, meracik resep dan mengolahnya menjadi bakso, siomay dan kaki naga. Para peserta aktif mencermati, ikut mempraktikkan, sambil bertanya-jawab dengan tim. Ketua Tim Ir Eni Yulinda MP, ketiga produk olahan ikan itu dipilih, karena disenangi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. “Selama ini di Desa Tambak dan Langgam sekitarnya, kan hanya ada ikan salai atau ikan asap. Kurang bervariasi. Padahal produksi ikan sungai di daerah ini sangat tinggi. Jadi harus ada terobosan dengan membuat jenis produk populer lainnya,” kata dia.

“Saya sangat puas, diajari membuat bakso, siomay dan kaki naga ini. Mantul dan enak sekali,” kata Ny Maharani (50) peserta. “Nanti saya akan buat di rumah agak banyak, dan coba jual sebagai makanan jajanan di sekolah,” timpal Ny Mardalena.